NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

:fgenit:
Namaku Rossa Yuliana, umurku saat ini 25 tahun dan sudah dikaruniai 2 orang anak yang lucu-lucu. Ya, memang terkesan sangat cepat di usiaku saat ini. Aku istri dari Harno Prabowo, seorang pengusaha muda di bidang properti, usianya saat ini 28 tahun. Aku menikah dengannya saat usiaku masih akan memasuki 22 tahun. Kami memilih menikah muda karena komitmen kami berdua agar tidak hamil diluar nikah. Selain juga karena mas Harno sudah memiliki penghasilan yang lumayan, dan telah memiliki rumah hasil jerih payahnya sendiri. Itulah mengapa kami segera melangsungkan pernikahan. Kami hanya mengalami masa pacaran kurang lebih satu tahun saja. Namun, ketakutan akan terjadinya hamil di luar nikah bukan berarti kegiatan pacaran kami hanya sebatas pegangan tangan. Kami rutin ketemu 2 kali seminggu. Sama seperti pasangan lain ketika masa pacaran, jalan-jalan di malam hari, traveling ke luar kota, makan malam, nonton dan sebagainya. Tapi semua kegiatan itu selalu diakhiri kegiatan mantap-mantap di rumah mas Harno. Ya, karena sudah memiliki rumah sendiri, kami bebas melakukan apa saja di rumah itu, tanpa harus takut dipergoki oleh orang tua kami.

Aku ingat pertama kali kami melakukan hal yang menyimpang selama pacaran. Bahkan saat itu malah dilakukan di rumahku, saat kedua orang tuaku ada di dalam rumah menonton acara TV. Kami berduaan di bangku panjang yang ada di teras rumahku. Saat itu kami baru saja pulang dari menghadiri acara di rumah temanku. Kami duduk berdampingan sambil ngobrol dan menikmati teh hangat berdua. Saat itu entah kenapa, ada dorongan dalam diriku untuk mencoba berciuman mesra dengan mas Harno. Memberikan sebuah ciuman kepada orang yang aku sayang untuk pertama kalinya. Ya, pertama kalinya karena meskipun sudah beberapa kali pacaran, aku tidak pernah berciuman bibir dengan mantan-mantanku.

Kudekatkan tubuhku merapat ke mas Harno, sambil kupancing dia dengan menggesek-gesekkan payudaraku yang kenyal ke lengannya. Beberapa kali kugesekkan payudaraku, dia terpancing untuk menjamah tubuhku. Didekapnya aku dengan erat, dan wajah kami beradu saling bertatapan. Perlahan bibir kami bersentuhan untuk pertama kalinya. Dikecupnya dengan mesra bibirku yang mungil ini, dan disedot-sedot secara perlahan. Aku pun tak mau kalah untuk memberikan pengalaman ciuman tak terlupakan dengannya, meskipun itu merupakan ciuman pertamaku. 5 menit kami berciuman, sampai saat adikku memanggil dari dalam rumah untuk mengantarkan cemilan untuk kami berdua. Kami mengakhiri sejenak aktivitas ciuman kami sampai adikku masuk kembali ke dalam rumah.

Setelah memastikan adikku sudah berada di kamarnya lagi, aku berinisiatif untuk memulainya lagi. Kubisikkan kata sayang ke telinga mas Harno, dan perlahan kukecupkan bibirku kepadanya. Dia menyambutnya, sambil merengkuh kembali tubuhku ke pelukannya. Ciuman kedua ini lebih hebat dari sebelumnya, karena kini tangan mas Harno aktif di kedua susuku. Sambil menciumi bibirku, tangannya meremas-remas bongkahan susuku dari luar pakaianku. Meskipun hanya dari luar pakaianku, dia dapat menemukan puting sensitifku yang akhirnya terus dipilinnya, hingga membuatku lupa situasi. Ternyata tak hanya sampai disitu, mas Harno perlahan membuka 2 kancing teratas bajuku, hingga dia dapat melihat belahan susuku dari atas. Susuku yang saat itu masih terbungkus bra merah kesukaanku, juga dijilatnya dengan rakus. Coba dikeluarkannya kedua susuku dari bra dan pakaianku, sampai aku sendiri merasa terangsang hebat melihat kondisiku saat itu. Masih berpakaian lengkap dengan bawahan menggunakan jeans ketat, atasan berupa kemeja casual dan jilbab segiempat warna pink, tapi bongkahan susuku meloncat keluar terekspos bebas dari pakaianku. Sungguh binal sekali, pikirku.

Setelah kedua susuku menyeruak keluar dari pakaianku, mas Harno langsung mencaplok putingku dan menyedotnya dengan penuh nafsu. Mulutnya menyerang susuku sebelah kanan, dan tangannya dengan kuat meremas susuku sebelah kiri. Diperlakukan seperti itu, tentu saja birahiku terpancing. Mas Harno tak mengetahui bahwa sebenarnya celana dalamku sudah basah sekali. Ya, cairan cintaku meleleh tak terbendung membasahi celana dalamku. Kami merasa aman melakukan hal itu karena memang orang tua dan adikku jarang sekali menengok keluar rumah ketika ada mas Harno. Sehingga kami merasa bebas berduaan di teras rumah. Kegiatan kami malam itu harus berakhir karena waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, yang artinya kami harus mengakhiri pertemuaan pada malam itu.

Setelah mas Harno pamit kepada orangtuaku, diapun berpamitan kepadaku. Tapi dia juga bilang kalau tidak langsung pulang ke rumah, tapi mampir sebentar ke basecamp tempat dia dan teman-temannya nongkrong.

Setelah mas Harno berlalu meninggalkan rumahku, akupun langsung masuk ke dalam kamarku. Kulepas jilbabku yang sedikit berantakan karena kegiatan kami. Disusul kulepas kemeja casualku, dan jeans yang kupakai. Ketika membuka bra dan celana dalam, aku terhenti sejenak ketika melihat basahnya celana dalamku. Aku kembali merasa horny melihat celana dalamku yang basah, sembari mengingat kejadian tadi. Vaginaku kembali mengeluarkan cairan cintaku, yang merembes turun sampai ke pahaku.

Malam itu kutahan birahiku dengan langsung beranjak ke kamar mandi. Aku mandi karena merasa badanku sedikit lengket karena berkeringat. Setelah mandi, aku mengenakan kimono tidurku, langsung membaringkan tubuhku ke kasur untuk beristirahat.

BERSAMBUNG

EPISODE 2

DOWNLOAD VIDEO MESUM TERBARU