1. Cerita ini hanya fiktif/karangan saja, bila ada kesamaan nama karakter, kejadian atau tempat itu tidak ada unsur kesengajaan.
Part 1
“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”
Perkenalkan namaku adit, umur 18 tahun, perawakan ku gemuk dengan kulit coklat kehitaman, Aku anak kedua dari 2 bersaudara, aku memiliki kakak yg beda 5 tahun denganku, namanya resty. Sebagai gambaran kakaku memiliki paras yg cantik, kulit putih, rambut panjang, dan memiliki senyum yg manis, bentuk badannya pas, tidak kurus dan juga tidak gemuk. Aku tinggal di sebuah desa didaerah jawa barat. Ayah dan ibuku bekerja sebagai petani. Aku sangat dekat dengan kakak perempuanku sejak kecil, dia selalu membela bila ada teman yg membuliku karena bentuk badanku yg gemuk ini, dulu aku sering dimandikan olehnya bahkan tidur bersama sampai aku dirasa sudah dewasa akhirnya kami tidur masing masing. Jujur sejak kecil ada perasaan nyaman ketika dekat dengannya, dengan sekedar menyentuhnya atau ketika ia mencium pipiku ada perasaan aneh yg menyelimutiku, tititku menegang. Dan aku baru menyadarinya ketika aku dewasa sekarang itu namanya horni, ketertarikan terhadap lawan jenis secara seksual. Dan akupun baru mengetahui setelah dewasa bahwa tertarik secara seksual terhadap saudara itu sangat dilarang, tapi entah kenapa aku tidak bisa menahan perasaan itu, setelah mengetahui aktivitas coli dari temanku di sekolah aku selalu membayangkan kak resty, baik sambil membayangkannya ketika di kamar atau sambil curi curi ketika ia menonton tv memakai celana pendek, kadang ia menaikan kaki membuat memeknya tercetak dibalik celana. hampir setiap hari aku melakukannya sampai akhirnya aku mendengar kabar ia diterima kerja di kota A, sedih rasanya, tapi aku harus mendukung karir kakakku. Ohya kakak mempunyai pacar, mas ali namanya. Ia tinggal tidak jauh dari rumah kami, hanya harus melewati beberapa petak sawah untuk sampai. Pernah suatu hari waktu aku kecil ketika mengejar layangan putus, aku sempat memergoki kakak ciuman di gubuk sawah dekat rumah.
“Hmhmpm..”
“Sayang itu ada adit lihat” ujar mas ali
Aku hanya berdiri terpaku, aku tahu mereka sedang berciuman tapi yg membuatku bingung kenapa kakak menaikan bajunya sampai leher dan tidak mengenakan bh, apakah ia sedang dikerok karena masuk angin? Karena biasanya ibu kalo dikerok ayah juga membuka baju sampai nenennya terlihat. Pikirku polos karena masih anak anak. Kaka tidak menjelaskan apapun sampai aku mengerti itu ketika dewasa.
Setahun sudah kakak bekerja di kota A, tiba saatnya lebaran dan ia pulang untuk mudik, aku senang mendengarnya, aku sudah rindu dengan kakak, kita jarang sekali berkomunikasi lewat hp karena kakak selalu bilang sedang sibuk, dan akupun tidak mau mengganggu pekerjaannya. Tapi tak jarang ketika ia bilang sibuk aku melihat ia memposting di instagram atau fb. Karena kekagumanku padanya aku memfollow semua akun sosmed kakak. Untuk mengobati rasa rinduku padanya. Karena orientasi seksualku, aku lumayan sering nonton video bokep, baik di twitter atau di web2 porno di dunia maya. Saat scroll akun twitter bokep yg biasa aku tonton tanganku terhenti melihat satu klip dengan judul “Lagi Viral, neng rest*”
Saat menontonnya aku sepertinya mengenal pemeran wanita pada video itu, karena video gelap dan sepertinya kamera menggunakan flash aku samar sekilas melihat wanita itu mirip kakakku, dan benar saja itu kak resti! Mirip sekali, postur tubuhnya pun sama, yg aku bingung, siapa laki2 yg menjadi pemerannya? Itu bukan mas ali!!
Seperti disambar petir aku panik sekaligus kaget melihatnya, panik karena bagaimana kalau keluarga tahu? Kaget karena kak resti melakukannya dengan laki2 yg bukan pacarnya.
Dan benar saja, seminggu berselang, karena video kak resti viral, mulai ada warga desa yg mendapatkan video itu, entah dari mana, mungkin karena kecepatan informasi di era sekarang memungkinkan itu terjadi. Kak resti tidak jadi mudik tahun ini. Sampai beberapa temanku mengetahuinya “dit gila bodi nya teh resti meuni bahenol pisan ya”
“Iya nih udah jadi bacolan gue tiap hari video teteh kamu dit”
“Kamu ga ikutan coli dit? Oh iya titit org gendut kaya kamu lan kecil ya.. emang bisa dipake coli? Ahahaha” ledek teman temanku. Aku hanya terdiam tanpa membalas meskipun sebenarnya aku sangat emosi mendengar komentar mereka. Tanpa mereka tahu, aku memang coli pakai video itu ketika dirumah, jujur aku merasa bersalah, tapi bagaimanapun sangat disayangkan bila birahiku tidak tersalurkan tanpa melihat video itu. Ibu dan ayah pun akhirnya mengetahui tentang video syur anaknya, anehnya mereka tak terlihat marah sama sekali, tapi diam seribu bahasa, bahkan ketika ada yg menanyakan mereka tetap diam, mungkin karena malu atau apa entahlah…
Sudah banyak upaya untuk meminta bantuan beberapa ahli menghapus video itu di web2, akan tetapi video itu seperti virus yg ketika sudah dihapus, muncul lagi di web ataupun flatform lain seperti sosmed, ayah dan ibu pasrah akhirnya kami memutuskan untuk pindah rumah ke tempat yg jauh, beda provinsi. Banyak warga yg bersimpati dan menyemangati ayah dan ibu bahkan beberapa menahan agar mereka tak perlu pindah akan tetapi ayah dan ibu terlanjur malu. Sedangkan aku diutus ayah dan ibu untuk menemani kak resti yg dimutasi ke kota B, setelah laki2 yg meniduri kak resti di video tersebut membatalkan janji untuk menikahinya. Sehari sebelum berangkat aku baru diberi tahu ibu, bahwa kepindahan mereka bukan ke provinsi yg berbeda, melainkan hanya ke desa sebrang. Ayah dan ibu sengaja memberitahukan mereka akan pindah ke tempat yg jauh agar warga desa tersebut mudah melupakan kejadian yg menimpa kak resti. Ada waktu beberapa hari sebelum aku menyusul kak resti ke kota B, aku membantu ibu dan ayah membereskan barang2 di rumah baru, ibu dan ayah membeli rumah kecil setelah rumah di desa sebelumnya mereka jual.
Hari itu, awan mendung seharian, cucian ibu sepertinya tidak akan kering hari ini, menjelang sore tumben ayah dan ibu belum pulang dari sawah, ohya sisa uang selain dibelikan rumah, ibu dan ayah juga membeli beberapa petak sawah di desa ini. Karena khawatir aku berniat menyusul mereka ke sawah, tapi ketika membuka pintu dari kejauhan aku melihat ayah berjalan ke arah rumah, “akhirnya mereka pulang” gumamku.
Tapi tunggu, ayah sendiri! Kemanakah ibu?
“Yah ibu mana kok ga bareng”
“Loh tadi dia izin pulang lebih dulu, kirain sudah sampai”
Berbekal payung aku berangkat mencari ibu, sampai sawah aku tidak melihat batang hidungnya, aku cari ke rumah juragan romdoni yg biasa menerima padi pun tidak ada, sampai akhirnya bi imah pembatu pak romdoni bilang ibu tadi berjalan ke arah sungai. Oh mungkin ibu mandi pikirku, karena desa ini lumayan sepi dan air sungai masih jernih sungai sering dipakai mandi oleh warga. Sesampainya disungai aku mendengar suara ibu sedang tertawa geli, aku sedikit bingung ibu dengan siapa yaaa..aku percepat jalanku tapi dengan hati hati aku menengok ke arah sungai, aku mengintip dibalik dedaunan, ibu mandi telanjang bulat. Itu pertama kalinya aku melihat ibu telanjang, selama ini aku hanya membayangkan kak resti, tapi ternyata tubuh ibu tak kalah indah, malah jauh lebih berisi dan montok, ibuku seperti wanita keturunan sunda pda umumnya, mempunyai kulit kuning langsat dan mulus, aku hanya melihat tubuh ibu bagian atas sebatas payudara besar yg menggantung didadanya. Ia seperti sedang bermain dengan seseorang, dan orang itu seperti sedang mempermainkan ibu di dalam air, dan betapa kagetnya ketika orang itu muncul ke permukaan air, ia adalah mas ali! Pacar kak resti!! Ibu dan ayah pindah ke desa sebrang yg tak lain adalah desa yg ditinggali mas ali! Ada apa ini sebenarnya? Bagaimana ibu dan mas ali bisa menjalin hubungan…?
Bersambung ….