My Wife Serlin...

My Wife Serlin

My Wife Serlin...

----------PROLOG----------


"Argghhh.. Arghhh... Arggghhh.."
"Enak say.. Enak bangetttt... Aku keluarrrrr...."

Kumuntahkanlah peju ku di perut istriku. Memang kami sudah sepakat untuk tidak punya anak lagi dulu sekarang2 ini. Kondisi ekonomi yg sedang sulit membuat kami memfokuskan perhatian pada pekerjaan kami dulu.

"Puas ga say?" Tanyaku pada istriku
"Gitu deh.. Kamu belakangan kq cepet sih keluarnya?"
"Mungkin jarang dikeluarin sekarang say. Kamu kan tau aku belakangan sibuk banget di kantor..."

"Hmmm... Iya aja deh.."
Terbersit raut kecewa di wajah istriku. Wajah yg tetap cantik dari sejak aku mengenalnya..

Rasanya kurang adil memang, disatu sisi aku puas dengan service istriku, dilain sisi aku kurang bisa memuaskannya. Sudah 2 minggu aku tidak memberi nafkah batin padanya, kesibukan kerja membuatku pulang malam terus. Saat aku pulang biasa ia sudah tertidur pulas. Pekerjaan kantor yg begitu padat membuat aku juga lelah sampai di rumah. Ketika akhirnya kesibukan ini mereda, kutuntaskan juga hasrat yg terpendam ini pada istriku tercinta, Serlin...

My Wife Serlin...
--Robby--

My Wife Serlin...
--Serlin--

My Wife Serlin...
--Hans--

Aku Robby, lelaki muda berumur 28 tahun yg masih merintis karier di suatu perusahaan ekspor impor di ibukota. Istriku Serlin, wanita cantik berusia 23 tahun yg berprofesi sebagai agen perusahaan asuransi terkenal. Kami sama2 keturunan chinese, aku berasal dari Bandung dan istriku dari Medan. Kami memiliki seorang anak laki2 berumur hampir 1 tahun. Keterbatasan ekonomi membuat kami harus sama2 bekerja. Maka diambilah keputusan untuk menitipkan anak kami ke orang tuaku.

Aku mengenal istriku sejak ia masih kuliah di universitas swasta di Jakarta Barat yg terkenal dengan amoy nya, 2 tahun silam..

Aku di Jakarta sejak kuliah, bersama teman akrab ku, Hans. Kami tinggal di 1 rumah kos yg sama. Belajar bareng, main bareng sampai yg gila2 bareng juga. Ia yg mengajakku main ke panti pijat dan klub malam. Mengajariku seluk beluk dunia malam. Kami pun tidak lulus kuliah bersama. Hanya alasannya yg berbeda, aku karena masalah ekonomi keluarga yg mengharuskanku putus kuliah dan langsung bekerja. Hans, ia anak orang berduit, penyakit jantung bapaknya yg membuatnya keluar kuliah dan meneruskan usaha keluarga.

Aku menghargai Hans sebagai sahabat yg baik. Walau ia sudah jadi bos, tapi sikapnya tetap sama padaku. Ia beberapa kali mengajakku gabung ke perusahaannya, tapi kultur perusahaan keluarga membuatku kurang sreg untuk bergabung. Aku memilih mencari perusahaan sendiri walau terhitung sebagai pegawai rendahan. Kadang kami masih sering clubbing bersama. Tentu dengan gajiku tak akan cukup untuk clubbing seperti ini. Hans lah yg membiayai acara kami ini. Sifatnya yg playboy dan isi dompetnya membuat acara kami selalu ditemani wanita2..

Salah satu teman wanita yg kadang menemani kami adalah Serlin..

[HIDE]
Pertama aku mengenalnya, aku lihat dy sebagai cewek diskotik umumnya, dengan tubuh yg sexy dan pakaian yg "mengundang" hasrat lelaki. Sackdress hitam dengan belahan dada yg rendah (dan aku yakin ia tidak memakai BH di dalamnya) dan potongan rok bawah yg hanya mencapai separuh kurang pahanya. Sambil menenggak gelas berisi Jack-D dan rokok di tangannya ia dipanggil oleh Hans dan dikenalkan padaku.

"Lin, sini dong, kenalin temen gw Roby.."
"Serlin.."
"Roby.."
"Mana temen2 lu yg lain lin??"
kata Hans sambil agak teriak
"Cuma sama vera sama aline aja nih. Yg lain lagi susah diajak, pegi pacaran semua kan baru abis uas.."
"Gabung bareng aja lah sama kita kalo gitu"
"Sip lah, anter pulang yah sekalian hihi.."

My Wife Serlin...
Serlin di Klub Malam
Itulah perkenalan pertamaku dengan Serlin. Ia bersama Vera dan Aline teman kuliahnya, cantik juga, tapi untuk tubuh masih lebih sexy Serlin menurutku. Kita joget sama2, kadang aku dengan Serlin, kadang Vera, kadang Aline, kadang kita berlima bersama2. Dari situ aku melihat Serlin sepertinya lebih "supel" ke laki2. Bagaimana ia joget dan tanpa risih menggoyang2kan pantatnya ke juniorku atau ketika aku memeluk dan curi2 meraba tubuhnya. Hans pun kulihat sama sepertiku, tidak melewatkan kesempatan untuk sedikit menikmati tubuh amoy2 ini.

Perkenalan di klub malam tersebut pun berlanjut. Awalnya aku kurang berminat mengenal tentangnya lebih lanjut. Tapi atas rayuan iblis Hans padaku yg mengiming2iku tentang tubuh Serlin aku jd tergoda. Lewat dy aku sedikit mengetahui tentang Serlin..

Bahwa ia amoy asal Medan, di Jakarta ngekos, masih kuliah semester 5, lagi single, dan suka clubbing juga.. Beberapa kali ia ganti pacar dan yg Hans tahu dari temannya yg sekos dengan Serlin, ia sering masukin cowonya juga ke kamar.

"Boleh nih buat dimangsa.." kata Hans padaku.

Dari situ aku sudah membayangkan bahwa Serlin tergolong amoy yg cukup binal, yg mudah untuk membagikan kenikmatan tubuhnya pada laki2. Dengan motivasi yg dangkal untuk bisa pacaran dan menikmati tubuhnya, aku pun pdkt ke Serlin..

Tidak terlalu sulit juga menurutku. Karena ia orangnya easy going, suka bercanda, pokoknya nyambung lah ngobrolnya. Sebagai amoy pun menurutku ia ngga matre, karena ada beberapa amoy yg aku tahu cukup matre, maunya pergi dengan laki2 bermobil. Serlin tanpa sungkan ikut aku bonceng dengan motor bebek ku.

"Gimana bro? Lancar nih kayanya? Hehehe.." tanya Hans padaku saat kami ngopi bareng.
"Hehehe gitu lah bro.."
"Jangan lama2 lu, yg mau bukan lu doang.."
"Iya gw tau, nyantai lah bro, tunggu tanggal mainnya aja hehe.."
"Taik lu! Tanggal main lu main?? Hahaha... Masa lu gak ngebet sih sama dy?? Kalo gw jadi lu sih uda gw jadiin tuh, terus pake dah hahaha.. Asal jangan sampe bunting aja anak orang hahaha..."

Itulah percakapanku dengan teman bangsatku Hans. Ia sering menyuruhku cepat2 meresmikan hubungan dengan Serlin. Beda denganku yg suka main tarik ulur layangan dengan wanita hehe..

Hubungan inipun akhirnya aku resmikan setelah kita 2 bulan berkenalan. Aku pacaran dengan Serlin. Sebelumnya saat pdkt, baru 1 bulan pun aku sudah tahu bahwa ia juga ada rasa padaku. Lewat genggaman tangannya, rangkulannya. Bahkan saat pdkt itupun ia sudah mengajakku ke kos nya..

Saat itu kami baru pulang nonton film boneka setan. Seperti biasa aku mengantarnya pulang ke kos, dan tidak seperti biasanya ia mengajakku masuk dalam kamarnya. Mungkin efek nonton setan malam2. Aku pun berbaring di ranjangnya sambil menunggu ia mandi. Keluar dari kamar mandi, Serlin hanya memakai tanktop kembang2 dan celana gemes. Samar2 kulihat putingnya di balik tanktopnya itu. Kami pun ngobrol di ranjangnya sambil berbaring. Sampai akhirnya ia tertidur sambil memelukku..

"Sabar yah, tunggu tanggal mainnya.." kataku dalam hati, sambil aku elus2 punggungnya, dan memang benar, ia ngga pakai BH...
[/HIDE]

-bersambung-

Disclaimer:

  • Ilustrasi tokoh yg TS pakai bukan merupakan tokoh asli dari karakter yg ada di cerita ini, foto diambil dari beragam tempat di internet yg TS sendiri tidak kenal secara pribadi
  • Jika ada yg merasa keberatan dengan dipakainya foto yg bersangkutan di dalam cerita ini bisa menyampaikan keberatan kepada TS secara langsung melalui PM dan TS akan dengan sukarela menghapus foto yg dimaksud.
  • Cerita ini dibuat dengan tujuan hiburan semata, segala kesamaan tempat, lokasi, nama tokoh, dan ilustrasi yg digunakan bukanlah merupakan sesuatu kesengajaan.
  • TS tidak mendapatkan keuntungan apapun berupa materi maupun finansial dari dibuatnya cerita ini, selain hanya untuk hiburan semata
INDEX :
PAGE 1 - PROLOG
PAGE 3 - HOT, HOT.. HOT
PAGE 4 - PASSION OF LUST
PAGE 6 - FOR THE FIRST TIME
PAGE 7 - TAKE ME TO YOUR HEART
PAGE 8 - MY LUST MEMORY
PAGE 11 - NIPPLE PIERCING (I)
PAGE 14 - NIPPLE PIERCING (II)
PAGE 16 - NIPPLE PIERCING (III)

EPISODE 2

DOWNLOAD VIDEO MESUM TERBARU