Nama ku warjito sukmo wigati , hari ini tubuh aku kembali ke kota ini , kota yg dimana aku mencoba melawan kutukan ini. Kota dimana aku memperoleh sedikit harapan untuk lepas dari kutukan ini. Walau hingga saat ini tugasku masih hanya untuk menanti.
____________________________
Yogyakarta , 15 juli 1988
WARJI
________
" nggiwangan.. nggiwangan .. habis.. habis.. "
Suara keras kernet bus jurusan semarang - yogya itu cukup keras untuk membuat kami berdua bangun. 'ya kami , aku dan doni , teman ' ngedan' yg bisa membuatku bangkit dari rasa bersalah dan keterpurukan ku, atas kejadian setahun yg lalu. kejadian membuat aku kehilangan dua bidadariku tepat di tanggal ini.
Masih ku ingat di siang itu , hari terakhir ku bertemu dengan restyku.., ibu dari nilam anak ku..
" jii , om karo bulik arep neng dokter kandungan , kowe arep titip opo ?? Tanya om bambang siang itu.
" mboten usah om.. , " jawabku singkat.
" oh yo wes .. , nitip omah yo lee " , pesan om bambang lagi.
" njih om.. " , jawabku.
Setelah itu kulihat om bambang menuju garasi , menyiapkan mobilnya. Sedang resty ku baru saja keluar dari kamarnya.
Wajah nya terlihat bercahaya, ada kedamaian disana. Kulihat perlahan dia mendekatiku ,
" mas .. , pamit njih.. sayang " , ucapnya sambil tersenyum, sesaat dia menengok ke mobil om bambang , lalu..
" Cup... " , dicium nya punggung tanganku, layaknya seorang istri pamitan pada suaminya. Hatiku begitu berbunga bunga saat itu.
Setelah mereka pergi segera aku masuk kamarku , rebahan , sambil membaca majalah remaja yg cukup tren saja itu ,sampai aku tertidur.
DOKK..DOKK.. DOKKK
" Massss.. mas warjiii .. tangi mass.., bapakkk .. ibu... mass !!!!
Dalam setengah sadarku kudengar orang beteriak kepanikan. Aku pun langsung bangun , kubuka pintu kamarku.. kulihat mbak tun dan mbak hanum menangis..
" Ono opo mbak .. ???! , tanyaku ikut panik.. , melihat mereka menangis..
" bapak.. ibu kecelakaan mass.. !! " ucap mbak tun..
Duniaku seakan runtuh.. sesaat aku mempertanyakan keadilan...
-----------------
Aku tertunduk di ruang tunggu rumah sakit itu. Entah tak tau lagi kenapa aku masih disitu. Padahal jelas sudah kudengar dari mereka. sang istri dan anak nya meninggal di tempat , sedang suami nya mengalami koma.
Saat pikiran itu hanya kematian yg kuinginkan , tak ada yang lain. Saat aku tenggelam dalam bayangan tentang caraku mati , tiba2 kudengar suara dari belakangku.
" dalanmu pancen kudu ngono le, wong sing pingin mbok rabi, bakalane mati "
Mung jabang bayi sing ono toh lan wetone podo awakmu sing iso ngilange ipat ipat mu "
Mendengar suara itu , segera aku berbalik kebelakang. Kutatap mata orang tua berpeci hitam itu..
" tugasku yo mung ngandani le.. " , setelah mengatakan itu , orang itu pergi.
Jadi semua ini karena aku.. ??
__________________
Kutatap pemuda yg sedang asik makan kacang di depan ku.. ' cah koplak' yg menyelamatkan hidup ku dari keinginanku terjun bebas waktu itu. Namanya doni ' Doni agus saputra.
___________________
- BERSAMBUNG -