"Ibu kenapa kenapa?" aku
"Kepala ibu pusing, dan perut ibu mual" ibuku
Segera aku mengantarkan ibu ke kamarnya untuk istirahat, akhir-akhir ini ibuku beda sekali, ada apa yaa?
Aku dodi umurku 20th seorang anak tunggal, ayahku bernama harun usianya 40th seorang wirausaha pedagang kain disalah satu pasar dikotaku, ibuku marni 40th seorang ibu rumah tangga,ibuku sangat piawai untuk mengurus tubuhnya walau pun tubuhnya sedikit gemuk, tapi soal penampilan tidak ada duanya.
Memang aku adalah anak tunggal aku sering merasa sendirian jika bermain, aku ingin sekali mendambakan seorang adik untuk menemaniku saat sedang bermain.
aku ingin menceritakan sewaktu aku kecil soal perselingkuhan ibuku diluar sana
Suatu ketika keluarga mengalami kejadian yg tidak mengenakan ayahku mengalami kecelakaan dan dilarikan kerumah sakit.
Aku serta ibuku bergegas kerumah sakit untuk melihat kondisi ayahku
Setalah sampainya dirumah sakit aku melihat pak karsiman , pak karsiman adalah karyawan ayahku di toko nya usianya 45th badannya masih gagah, pak karsiman adalah seorang duda dengan dua orang anak laki-laki yang masih bersekolah, pak karsiman kerja di toko ayahku untuk menghidupkan serta menyekolahkan anak-anaknya
"Gimana keadaan suamiku pak kar" ibu
"Pak harun cuma mengalami kesleo aja bu tidak apaapa ko bu" pak karsiman
"Syukur lah" aku
"kata dokter sudah boleh pulang, dan beristirahat dirumah untuk masa pemulihan" pak karsiman
Segera kami untuk pulang kerumah dengan bantuan pak karsiman
Sesampainya dirumah, aku membaringkan ayahku kekamar tidur disusul ibuku untuk mengganti pakaiannya, ku buatkan ayahku dan pak karsiman minuman. Kemudian setelah itu ku menghampiri ayahku dikamar,ku lihat ibuku sudah tidak ada di kamar nya, dan ternyata sudah duduk di samping pak karsiman, ku lihat pakaian ibuku sangatlah minim daster dengan tali satu atau yukensi
"Maaf yaa pak kar lama menunggu" ibuku dengan nada suara yg berbeda
Ku taruhkan minuman untuk pak karsiman dimeja.
Ku duduk dibawah sambil menonton tv dan tak sengaja aku mendengar pembicaraan mereka berdua
"Wahh baru aja siang bu, udah pakai baju seperti itu" pak karsiman
"Biarlah pak kar, habisnya gerah bgt siang hari ini gak tahan panasnya pakk..." ibuku
"Ibu cantik bgt siang hari ini" puji pak karsiman
"Ahh bapak bisa aja, makanya bapak cari lagi dong biar ada yg nemenin" ibuku
"blum ada yg cocok bu" pak karsiman
"Emang mau cari yg seperti apa?" ibuku
"Hmmm....seperti ibu marni" pak karsiman
" ahhhh bapak bisa aja hihihi..." sambil mencubit perut pak karsiman
aku sengaja pergi ke kamarku yg berada yg tak jauh dari ruang tivi, ku tinggalkan mereka berdua.Ayahku juga sudah tidur dengan pulas.
Ku tutup pintu kamarku, dan selang beberapa lama aku mengintip mereka sedang melakukan apa
Ku lihat dengan jelas tangan pak karsiman berada di paha ibuku, sambil meraba paha Ibuku, apa ini yg namanya selingkuh
"Ihhh pakk geli" ibuku
"Jangan panggil pak dong, panggil mas" pak karsiman
"Gak enak klo di denger orang" sambil berbisik ibuku
"Yaa klo ada orang kamu panggil pak, klo kita berdua mas dong" pak karsiman
Kemudian tangan kekar pak karsiman merangkul bahu ibuku
"Iihhh mas ada anak dan suamiku, jangan begini ahh..." ibuku
"Tenang kann lagi pda tidur siang" pak karsiman
Pipi ibuku dicium oleh pak karsiman
"Ihh kok udah nyosor duluan sih mas" ibuku
"Aku udah gak tahan marni" pak karsiman
Dengan jelasnya aku melihat ibuku dan pak karsiman sedang bercumbu mesra di sofa rumahku
Dengan lihainya pak karsiman menciumi bibir ibuku
"Hmmm...mass sudah ah nanti ketahuan" ibuku
"Dikit lagi sayangg..."pak karsiman
"Buuu....buu...." terdengar suara ayahku memanggil
Ibuki langsung bangkit, melepaskan cumbuan mesra pak karsiman
"Yaudah yaa aku mau lanjut jaga toko"pak karsiman
"Yaa sudah sana, hati hati yaa mas" ibuku
"Yaa yaahh tunggu sebentar" ibuku merapihkan bajunya
Ibuku berjalan ke kamar
"Ada apa yaa? " ibuku
Aku pun ikut membuka pintu kamarku, ku mendengar perkataan mereka berdua
"Karsiman sudah kembali ke toko bu?" ayahku
"Sudah yaaa" ibuku
" mulai besok ibu mau kan gantikan ayah untuk menjaga toko?" ayahku
ibu ku mengangguk tandanya mengiyakan perkataan ayahku.
Bersambung
