Part 1
------
Rencana Yang Lain
------
Namaku Tedjo (29) seorang wakil meneger disalah satu perusahaan yang cukup ternama di kota ini. Aku juga sudah melengkapi beberapa kepingan perjalanan hidup ini dengan menikahi seorang gadis cantik 3 tahun lalu. Melalui rekomendasi Kyai Abd Mustakim pengasuh Yayasan panti asuhan tempat tinggal masa kecilku. Istriku itu wanita yang cantik dan berpendidikan tinggi. Dia wanita solehah, dialah yang membuatku berubah, yang dulu jarang melakukan ibadah. Sekarang dengan adanya dia aku jadi malu sendiri jika tidak beribadah. Istriku ini layaknya seorang istri pada umunya. Dia melayaniku dengan suka cita. Perhatian dan karisma keibuannya, selalu mampu membuatku bertekuk lutut dihadapannya. Karena itu, dia mengingatkanku kepada almarhum ibuku yang penuh karisma.
Tafsir sendiri detail ukuran tubuhnya.
Seperti hari ini, lebih tepatnya hari minggu sore ini. Setelah kami melakukan pertempuran beberapa ronde di atas ranjang kebahagiaan kami. Kami beristirahat di taman depan rumah ala piknik. Kami menikmati sore ini memakan bakso dari penjual keliling di komplek ini.
Belum juga habis bakso kami. Tiba-tiba ada mobil Pajero masuk ke area parkir rumah kami. Kami kedatangan tamu yang tak diundang.
Tamu tersebut adalah teman kerja istriku dan bosnya datang ke rumah tanpa pemberitahuan kepada kami terlebih dahulu.
"Ada apa mereka kesini dek..??" tanyaku kepada istriku.
"Gak tau mas.. Mereka gak kasih tau tuh kemarin pas di kantor.." jawab istriku
"Tumben.. Biasanya kalau mau kesini pasti kamu di bilangin sama mereka.." kataku
Tamu ku ini emang sering berkunjung ke rumah ini kalau hari libur, kadang dengan karyawan, kadang sendiri. Dan istriku selalu bilang ke padaku kalau bakal ada tamu ke rumah.
"Mikum.. Mas Tedjo.. Gimana kabarnya.." sapa bos istriku
"Waskum.. Alhamdulillah baik-baik saja pak Bakri.. Silahakan duduk pak.. Tumben gak kabar-kabar dulu.. Ada angin apa nih..??" tanyaku
"Maaf nih kami mampir gak bilang-bilang dulu.. Habis dari meeting sama klien di café MAK SLENTEP situ.. Kok lihat ada mas tedjo lagi santai di taman.. Jadi pingin mampir deh.. Sapa tahu aku di ajak main catur lagi.. Penasaran.. Masak aku kalah terus.. hahaha" jawab pak Bakri panjang lebar.
Pertama kali dia kerumahku, dia melihat aku punya papan catur dirumah. Dia bilang, waktu masih di bangku pendidikan dulu sering mewakili sekolahnya di ajang perlombaan catur. Jika hari libur atau lagi suntuk dia sering main sama tukang becak atau bapak-bapak yang lagi ngopi di pasar. Jadi setiap dia datang kerumahku tujuan utamanya, ngajak aku main catur.
"Hahaha.. Bapak aja yang ngalah terus sama aku, makanya aku menang terus.. Coba kalo seriusan.. Pasti aku kalah pak.. Oh ya.. Mau bakso pak..??" tawarku pada pak Bakri
"Tidak usah Mas.. Tadi di café juga sambil makan kok Mas..” jawabnya.
"Enak lho baksonya pak.. Mau ya.." kataku pada Pak Bakri
"Dek.. Pesenin bakso tu buat deby sama pak bakri.." kataku pada istriku.
"Eh gak usah Mas.. Beneran aku sama deby kenyang banget.. Lanjutin aja makannya Mas.. Habis itu kita wajib catur pokoknya.. hahaha" potong pak bakri
"Iya mas.. Aku sama bos habis makan banyak tadi di cafe.." timpal deby
Tafsir sendiri detail ukuran tubuhnya.
"Silahkan Mas.." balas pak Bakri
"Habis ini bantu aku buat kue ya deb.." ujar istriku
"Siap nyonya.. hihihi" jawab Deby
Sambil makan kami ngobrol ngalor ngidul. Seringnya mereka datang kerumah kami, obrolan seakan tanpa ada batasan. Bahasan yang gak penting pun oke. Gosip sana sini. Becanda sana-sini.
Beberapa menit kemudian aku dan istriku sudah menghabiskan bakso kami.
"Ayo deb.." ajak istriku buat kue
"Eh.. Bayar dulu tu orangnya nungguin dek.." kataku
"Oh iya.. Lupa mas.. Keasikan ngobrol ama deby.. Hihihi..” kata istriku
Hmm..
“Istriku akhir-akhir ini sering kelupaan hal yang sebernarnya hal kecil dan udah biasa dia lakukan. Apakah klo di kantor juga suka gitu pak..??" kataku pada pak Bakri
"Klo masalah kerjaan sih aman-aman aja mas.. Gak tau kalau masalah lain.. Mungkin Deby yang tau.. Dia yang satu ruangan dengannya Mas.." jawab pak Bakri
"Klo di kantor sih biasa aja mas.. Normal.." sahut Deby ikut ngegosipin istriku.
"Akhir-akhir ini, kalo di rumah sering kelupaan dia.. Kemarin mau berangkat ke kantor aja lupa pakek daleman pak, deb.. Hahaha.." Kataku
"Ada-ada aja Mas Tedjo.. Masak lupa pakek daleman segala.. hahaha" kata pak bakri
"Mungkin bakal dapet momongan mas.. Aku pernah denger dari nenek di kampung, klo istri lagi masa pelupa, bentar lagi bakal hamil.. hihihi” kata deby
"Amiinn.. Semoga.." ucapku
"Mau main catur disini apa di tempat biasa pak.." tanyaku ke pak bakri
"Kayaknya disini enak mas.. Sambil cari angin.." jawab pak Bakri
Aku pun ambil papan catur yang terletak di teras. Tapi aku ingat kalau punya Bakpau TELO has Kota Wisata di kulkas dapur. Aku ambil tu bakpau untuk dinikmati sambil main catur. Setelah ambil dan baru jalan sampai ruang tamu. Aku berpapasan deby dan istriku.
"Dek.. Bakpaunya aku makan ama pak bakri ya.. Tinggal sekotak lagi di kulkas.. Sama buatin kopi ya.." kataku
Aku tidak boleh lupa laporan sama ibu Negara, Walau hal sekecil itu, aku wajib lapor. Sebab jika gak lapor, bisa-bisa aku tidur di sofa nanti malam.
"Oke.." jawabnya
Aku pun lanjut menuju taman depan, namun aku sempat dengar pembicaraan deby dan istriku.
"Entar kasih obat cuci perut buat bos.. Aku BT banget ma dia.. Aku tadi mau apel sama bebeb tapi gagal sebab bos telpon aku.. Huft.." bisik deby ke istriku sambil jalan.
"Tapi kan dapet lemburan deb.. Kamu juga sekretarisnya.. Jadi terima aja nasibmu.. Hihihi.." kata istriku
Aku sudah di taman bersama pak bakri dan lansung mengadakan sesi tawuran otak di atas papan catur. Beberapa menit kemudian deby bawa 2 gelas kopi hitam.
“Bos, Mas.. Silahkan di nikmati.. 10rb totalnya..” ucap deby
"Aku yang punya rumah loh deb.. hahaha." Kataku sambil merogoh saku.
10rb aku kasih dia.
"Waduh.. Gara-gara kamu deb, Peluncurku hilang.." kata pak bakri.
Deby tak jawab dia langsung melengos kabur ke dapur lagi.
Aku dan pak bakri melanjutkan tawuran otak ini sampai menjelang magrib. Dengan hasil 2 setengah (aku) - 2 setengah (Pak Bakri) melalui 5 ronde.
"Huaaah.. Ada kemajuan nih.. Bisa imbang hasilnya pak.. Kalau lebih serius lagi mungkin aku kalah pak.." kataku sambil nguap.
"Alah.. Mas tedjo aja yang sekarang lagi gak serius." kata pak Bakri
Setelah selesai catur, seperti biasa. Kami berdua berjalan menuju dapur untuk makan. Istriku sudah menyiapkan masakan kesuakaan Bossnya ini. Yaitu tumis kangkung dengan kentang dan tentunya sambel teri. Baru mau duduk di depan meja makan. HP Pak Bakri berbunyi.
Tutt Tutt Tutt
"Mas.. Aku lansung pulang aja ya.. Ada alarm dari Ibu Negara (istrinya Pak Bakri).. hahaha" kata pak Bakri
"Lho alah.. Makan bentar aja pak.. Atau bungkus aja..? hahaha..” paksaku
"Lain kali aku bungkus deh.. Ini kayaknya darurat mas Ibu negara lagi PMS mas.. hahaha.." kata pak Bakri
"Oke deh pak.." kataku
Aku pun merelakan kepergian pak bakri dengan terpaksa. Sebab makanan begini banyak gak bisa ngabisin semua.
Aku dan istriku pun makan berdua. Setelah selesai makan aku merasa ngantuk banget.
Lha deby kemana..?? Ya tentu tadi ikut pak Bakri pulang lah.
"Dek.. Aku tidur dulu ya.. Entar bangunin kalau sudah Maghrib.." kataku
"5 menit lagi juga maghrib mas.. Tungguin bentar.." jawab istriku
Dan setelah absen Maghrib pada sang pencipta. Aku lansung tepar di kasur sendirian. Ngantuk berat itu lansung membuatku bertemu bunga-bunga mimpi.
Kalau Istriku..??
Ya seperti biasa, abis absen maghrib dia asik nonton TV di ruang tengah. Dan nanti jam 8 baru tidur kalau gak ada kegiatan lagi. Biasanya gitu..
--Pov 3rd--
4 orang bertubuh kekar sedang memukuli seorang pria lain dengan membabi buta. Semua jenis pukulan dilayangkan kepada pria yang sedang mereka keroyok.
Padahal sang target sudah gak bergerak tapi masih saja di pukuli hingga beberpa luka semakin menganga lebar dan memar di sekujur tubuh si target semakin menghitam.
BUGKKK..!! BUGKKK..!! BUGKKK..!!
Dan saat mulut sang target semakin banyak mengeluarkan darah segar.
“Sudah..! Hy..!! Sudah..!! Jika kalian teruskan dia akan mati.. Pastikan dia masih hidup.. Dan ini taruh didekatnya.." Perintah seorang Pria Jas Hitam dengan memberi sebuah tas ransel warna hitam.
"Baik pak Boss.." jawab orang berambut cepak
Pria ber-jas hitam itu pun masuk kedalam mobilnya dan pergi.
“Taruh bawah jembatan aja bro. Keburu mati klo kita gebukin terus" Ucap salah seorang pengeroyok.
2 orang menggotong tubuh pria yang dikeroyoknya itu menuju balik jembatan seberang suangai. 2 orang lainnya membersihkan bercak-bercak darah di TKP.
Tak jauh dari TKP dalam sebuah mobil yang sedang melaju cukup kencang sorang pria dengan jas hitam sedang melakukan panggilan telpon.
"Sudah beres pak.." kata orang berjaz
"Pantau terus kondisinya.. 3 bulan lagi jual organnya.." Ujar orang diseberang telepon
"Baik pak.." jawab orang berjaz
----
2 sahabat wanita duduk berdampingan menghadap meja. Disebelah kiri meja terdapat beberapa berkas beserta alat tulis dan beberapa stampel. Sedangkan diseberang kanan meja terdapat beberapa botol alcohol dan beberapa gelas kecil.
"Aku takut Nov.." Ujar wanita yang mengenakan kimono tipis tanpa daleman.
"Kenapa takut, kamu kemarin lihat sendiri kan, dia sudah sekarat. Dan pastinya tadi malam dia dipukuli lagi sama preman-preman itu saat di tempat pembuangan. Sebentar lagi pasti ada berita kematiannya di TV. Jika dia hidup pun. Dia gak akan bisa ngapa-ngapain kita. Dia itu pria lemah. Walau ku akui dia cukup mantap di ranjang.. hihihi" Kata wanita disampingnya yang memakai lingerie hitam.
“Ah masak sih.. Tapi bukan dia yang aku takutin Novi.. Polisi Nov.. Gimana kalau mereka bisa mengungkap ini Nov.." kata wanita yang mengenakan kimono tipis
"Hahaha.. Tenang aja Deby sayang.. Sudah ada yang atur untuk bungkam mulut mereka.." kata wanita yang bernama Novi sembari memeluk erat tubuh sintal Deby yang sedang gelisah.
“Kamu nikmati aja ini minuman kesukaanmu biar pikiranmu tenang." Lanjut Novi
"Oke deh.. Eh.. Btw.. Boss kok gak mampir kesini ya.." kata Deby
“Dia perlu mengumpulkan tenaga dulu baru kesini.. kayak gak tau aja.. hahaha" jawab Novi
"Oh iya.. Nih bagianmu, dan lupakan kejadian kemarin.." Lanjut novi sambil meletakkan amplot coklat yang terlihat cukup banyak isinya hingga mengembung.
"Wah.. Ada Cek nya juga.. Hahaha.." kata Deby
"Itu bisa kau isi jika dapetin hati pemilik perusaan PT. BAJUL MERDEKA.." kata Novi
Setelah berucap begitu. Novi lansung melancarkan aksinya meraba-raba dada Deby dan menciumi lehernya.
"Uhhh.." desah deby
Deby yang terkena sarengan mendadak itu lansung membalasnya. Di terkam tubuh novi hingga tertidur di sofa. Dengan lihainya tangan deby sudah ada di mulut vagina Novi. Deby memasukkan satu jarinya dan mengocoknya dengan cepat di vagina Novi. Membuat novi kelojotan..
"Ahchhh.. Ganas banget sih.." protes Novi
"Kamu duluan sih.. Ke kasur aja yuk biar enakan.." jawab Deby yang lansung menggandeng tangan Novi menuju ranjang.
Dan mereka melakukan adegan lesbi hingga keduanya orgasme dan kelelahan di atas ranjang mewah itu.
"Kamu yakin dengan semua ini Nov??" tanya Deby
“Sangat yakin.. Harus ada korban untuk menyelamatkan yang lain.. Aku sudah ada plan lain setelah semua selesai.." jawab Novi
----
"Anakku yang malang.. Sekarang dan seterusnya berbahagialah dengan cintamu" ucap seorang pria paruh baya saat memantau anaknya dari sebuah tayangan yang samar-samar terlihat di telapak tangannya.
Setelah puas memastikan anak semata wayangnya sehat dan aman melalui tayangannya tadi. Dia mengusap telapak tangannya itu dan hilanglah tayangan tadi.
Dia tersenyum bahagia dengan berhasilnya merampas segala kekayaan dan mewujutkan keinginan anaknya. Senyuman licik mengisyaratkan musuhnya sudah tumbang.
"Tunggu sebentar lagi anak durjana.. Setelah hartamu lenyap.. sebentar lagi organ-organmu juga akan terkikis.. Dan jemputlah kematianmu dengan penuh kesakitan dan penderitaan.. hahahaha" lanjutnya.
Dia berdiri dari kusri goyangnya dan berjalan menuju sebuah kamar. Di dalam kamar tesebut terlihat seorang gadis cantik SMA sedang tertidur pulas tanpa baju. Kedua kaki dan Tangannya terikat di setiap kaki ranjang. Di bagian vaginanya yang bersih dengan bulu tipis diatasnya terlihat jelas ada bercak lelehan cairan warna putih dari celah garis kemaluan sang gadis dan hal itu hasil dari persetubuhannya dengan pria paruh baya tersebut.
"Benar-benar cantik dan selalu membuatku tidak bosan.." gumamnya.
Ya gadis ini 2 jam yang lalu tubuh moleknya habis di geber oleh pria paruh baya tersebut. Saat ini dia sudah tak sadarkan diri akibat berulang kali ia mengeluarkan cairan kenikmatannya saat orgasme hasil permainan si pak tua. Jika dihitung sang gadis sudah 10 kali orgasme dan si pria baru 2 kali. Permainan yang didominasi oleh pria itu tak lain karenan sang gadis adalah sandera yang tak bisa memberi perlawanan berarti. Dan sekarang pria itu sudah selesai dengan istirahatnya di kursi goyang kesayangannya. Setelah istirahat cukup memulihkan staminanya lagi, pria itu sepertinya ingin menggaulinya lagi. Walaupun sang gadis tak sadarkan diri. Pria paruh baya itu akan tetap menumpahkan benihnya didalam Rahim sang gadis. Begitulah kebiasaannya selama 5 hari ini.
Gadis itu sebenarnya sebentar lagi akan memulai ujian Nasionalnya dan sudah ada rencakan untuk melanjutkan kuliah di universitas ternama dikota itu dengan kartu undangan beasiswa dari pemerintah setempat. Dia sedari kecil hidup di sebuah panti anak yatim. Dia tak mengenal kedua orang tuanya. Yang dia ketahui, dia memiliki saudara laki-laki dan setiap 3 bulan sekali dia selalu di jenguk oleh saudaranya tersebut. Namun sudah hampir seminggu dia tidak ada di panti dan juga tidak masuk sekolah. Dia juga masuk dalam daftar orang hilang di catatan kepolisian.
-----Pov 3rd and-----
Bersambung......
Siapakah si Novi..??
Siapakah pria paruh baya yang ada di lereng gunung..??
___
Maaf update tipis-tipis aja.. dan masih kentang..