Si dua semasa awal Covid uring uringan karena susah ketemu aku sehingga tidak mendapat kepuasan yang selama ini didapatnya dari ku. Dengan suaminya yang sudah berumur maka baru sekali dua kali celup sudah ejakulasi. Ditambah tubuh si dua yang sangat mempesona mungkin membuat suaminya semakin segera on dan cepat off juga.
Karena tidak tahan lagi si dua akhirnya mencari aku, ingin konsultasi bagaimana agar dirinya bisa bertemu denganku. Segera kuberitahu doi karena bagaimana pun aku tidak mau menyembunyikan sesuatu dari doi lagi agar jangan sampai melukai perasaan doi. Pun doi orangnya terbuka, bukan tipe cemburuan selama aku jujur kepadanya.
Berhubung sudah beberapa kali aku dan doi menikmati bercinta di roof top kost yang sepi dan situasi yang kondusif membuat doi berinisiatif mengajak si dua untuk datang ke kostnya selepas magrib agar hari sudah gelap. Inilah baiknya doi, bukannya cemburu, malah memberi ide cemerlang karena bagi doi si dua bukanlah saingan apalagi pelakor, doi tahu hatiku hanya untuknya (padahal sedikit banyak hatimu juga untuk si dua
).
Dimasa Covid maka si dua hanya bisa ijin keluar rumah dari suaminya untuk membeli kebutuhan pokok. Oleh sebab itu si dua meminta aku belanja segala yang dibutuhkannya supaya si dua tidak perlu buang waktu lagi untuk belanja. Jadi di siang hari aku dan doi belanja untuknya dan untuk kebutuhan doi juga.
Si dua on time jam 18:00 sudah sampai di kost doi, kurasa si dua tidak mau menyia nyiakan waktunya yang terbatas itu. Kami pun sudah mempersiapkan segala kebutuhan dirooftop. Memang agar terkesan romantis harusnya kami beri nyala lampu kecil biar remang namun jelas. Tapi berhubung ini bukan tempat private maka jangan sampai mengundang curiga dan pandangan mata orang lain ke atas. Disisi lain bukan hanya kost doi saja yang setinggi ini, beberapa bangunan disana juga miliki ketinggian yang sama atau bahkan lebih tinggi lagi. Jadi daripada mengundang bahaya, lebih baik bergelap ria ditemani cahaya rembulan saja.
Si dua cukup terkejut saat kami ajak ke roof top, si dua clingak clinguk cek kondisi, namun aku dan doi yakinkan si dua bahwa tempat itu aman karena kami sudah berulang kali bercinta disana. Akhirnya si dua rada tenang.
Lagi lagi doi sangat baik hati, disitu doi hanya jadi penonton saja, melihat aku mulai mencumbui si dua dengan penuh hawa nafsu. Doi tidak mau mengganggu kesenangan kami, jadi aku bisa memuaskan si dua dengan sepenuh hati. Disaat tanganku mulai menggerayangi si dua, ternyata si dua sudah tidak memakai CD dan mekinya rada lembab, mungkin sepanjang perjalanan si dua sudah berfantasi ria akan kupuaskan sehingga membuat si dua meski belum dirangsang apa apa namun sudah siap dieksekusi. Meski demikian aku tidak tergesa gesa, tetap kurangsang si dua sampai si dua tidak tahan dan memelas untuk minta segera dimasukkan. Gaya misionaries kami lakukan karena aku ingin si dua menikmati pemandangan langit bebas dimalam hari yang mana pastinya belum pernah dialami si dua dengan suaminya itu. Entah karena si dua lama tidak digauli atau karena si dua menikmati situasi bercinta ditempat yang tidak biasa atau karena rangsangan yang kuberi membuat si dua sangat cepat orgasme. Aku tidak mau menyia nyiakan keadaan itu, segera terus kuusap klitoris si dua sambil mengulum puting si dua dan membiarkan penisku dipijat lembut oleh mekinya. Tidak ketinggalan, doi juga mengulum puting si dua yang tersisa. Doi bukan bisex, hanya saja doi memahami kegelisahan yang dialami si dua akibat lama tidak pernah mendapatkan kepuasan dari suami. Mungkin ada yang bingung, apakah doi ga geli, risih, jijik bila mengulum puting si dua. FYI doi terkadang juga suka mengulum putingku, so perhaps hal biasa bagi doi untuk lakukan hal itu. Dan benar saja si dua alami multi orgasmenya yang panjang membuat penisku dipijat nikmat oleh mekinya. Bagi yang pernah alami pijatan meki saat meki orgasme pasti tahu bahwa disitulah hal ternikmat saat bercinta. Apalagi kedutan dan sedotan lembut meki pasti membuat kontol kita tidak dapat bertahan, dan akhirnya aku pun ejakulasi. Ugh sungguh nikmat.
Sesudah istirahat sejenak si dua berberes ria dan ijin pamit agar suaminya tidak curiga kepergiannya yang lama. Aku juga berpakaian meninggalkan doi yang masih bugil garing karena belum kusentuh doi sama sekali. Ku bantu bawa barang belanjaan si dua ke bawah. Si dua sangat berterima kasih pada doi dan aku, serta minta ijin untuk dapat bercinta disana lagi dilain kesempatan. Doi iyakan dengan dingin, tidak ada kehangatan diwajahnya, mungkin karena doi belum kupanaskan sehingga doi jadi dingin . Dari bawah setelah masukkan barang belanjaan ke mobil si dua aku memandangi doi yang mengintip tajam dari atas rooftop sambil tetap bugil. Si dua memeluk dan menciumku mesra dan say thank you and i love you.
References
- ^ Part-2 Si dua jadi sering belanja (www.paha.buzz)