Dengan tinggi 162 Cm, kulit putih, wajah yang tak mengecewakan dan buah dada berukuran 36 B serta pinggang yang masih lumayan ramping untuk wanita seusianya, memang membuat banyak mata laki laki melirik saat kami berjalan di mall atau tempat lainnya,
Dengan dasar Hubungan dan komunikasi yang terbuka, bahkan fantasi ku selaku suami yang memiliki kecenderungan cuckold ku ceritakan kepadanya, dan walau pada awalnya aku dianggap aneh namun setelah membaca banyak literatur dan sexual obssesion akhirnya Lina dapat memahami kecenderungan yang kumiliki
Namun memahami bukan berarti istriku mau begitu saja melakukannya... ; banyak pertimbangan yang katanya harus dipikirkan dan utamanya tentu tak ada yang mau perkawinan kami berantakan.
Sejauh ini yang sering dilakukannya adalah berpenampilan sexy dan menonjolkan lekuk tubuhnya saat kami bepergian namun masih dalam batas yang normal, dan walau pada awalnya hal itu dilakukannya hanya untuk menyenangkan hatiku, namun lama kelamaan Lina sendiri menjadi suka menjadi pusat perhatian lelaki yang menatapnya
“Pa.. tu lihat.. cowok2 pada merhatiin mama..” katanya suatu ketika saat kami sedang di sebuah mall
“Ya iyalah.. mama cantik, sexy maka pada merhatiin” jawabku tertawa
“Ih.. papa kok ga marah sih mama diliatin begitu.” Katanya
“Justru senang punya istri diperhatikan laki laki lain, masa marah..” jawabku santai
Memang saat itu penampilannya lumayan menarik perhatian, perpaduan celana jeans ¾ ketat model legging dengan kaos casual warna hitam dan belahan leher yang cukup rendah.. rambut di ikat ekor kuda membuatnya terlihat muda dan jauh dibawah usiasebenarnya
Keinginanku yang sangat menggebu melihat istriku disentuh laki laki lain, akhirnya terwujud setelah cukup lama, bahkan hitungan tahun berusaha meyakinkannya, baik dengan literatur ilmiah, film film biru bergenre cuckold, mengajaknya mengarungi forum forum dan membaca berbagai pengalaman para pasangan suami istri dalam forum forum tersebut.
Dan melihat banyaknya hal itu dibahas dan merupakan fenomena yang semakin lama semakin umum, apalagi justru secara prosentase keharmonisan rumah tangga malah jauh lebih tinggi dibanding rumah tangga yang ‘biasa-biasa’ saja, akhirnya membuat istriku bersedia untuk mencobanya
“pa... “ katanya pada suatu malam sesaat sebelum kami tidur,
Saat itu sesungguhnya aku tahu kalau Lina sedang ‘ingin’, namun sengaja aku bersikap biasa dan datar datar saja dan seperti tak memiliki gairah..., memang hal itu merupakan bagian dari strategiku selama ini, kubuat seperti grafik naik dan turun
“Hmm...” jawabku
“Perasaan belakangan ini badan mama pegel pegel aja..”
“Kan mama biasa panggil Mbok Darmi..” jawabku santai, Mbok Darmi adalah pemijat langganan yang sering dipanggil, wanita tua berusia 60 tahun lebih, yang memang berprofesi sebagai pemijat
“Mbok Darmi lagi pulang kampung pa...” jawabnya membuatku mulai menaruh perhatian
“Terus gimana ..?” tanyaku lagi
“Ada ga ya panti pijat yang konsumennya perempuan ?, selain spa ya ...di spa pemijatnya malah kalah dari Mbok Darmi” jawaban Lina membuatku terpancing....namun aku menunggu kemana arah pembicaraan yang dikehendaki istriku
“Ada juga pemijat panggilan sih ma.... tapi..” jawabku ragu
“Tapi kenapa pa..?” tanyaku
“Biasanya pemijatnya cowok..” jawabku lagi kali ini lebih tegas..
“Lalu..?” tanyanya polos
“Ya kalau mama mau bisa papa cariin..” jawabku agak bersemangat
“Tapi ga harus telanjang kan..?” tanyanya lagi seakan akan tak mengerti
“Ya ga harus sih.. tapi biasanya ya namanya dipijat kan mama tahu..” kembali aku menjawab senetral mungkin
“Memang papa boleh mama dipijat cowok..?” tanyanya entah memancing entah serius
Kini aku duduk di ranjang... “kan papa udah bilang .. malah kepingin banget melihat mama disentuh cowok lain..” jawabku serius
“Tapi itu bukan alasan papa buat main cewek lain kan..?” tanyanya memancing
“Ih mama..... dikasih cewek secantik apapun juga ga bakalan papa tergoda... justru papa akan semakin bangga dan sayang ...” dengan cepat aku menjawab namun tegas
“Tapi mama takut pa..” kata istriku lagi
“Takut kenapa ?” tanyaku
“Namanya dipijat laki laki .. kalau mama jadi nafsu gimana ?” tanyanya
“Ya terserah mama...pokoknya papa nggak kasih batasan... asalkan semua sesuai keinginan mama, jangan ada paksaan atau terpaksa” jawabku lembut
“nnnggg.............Ya udah... besok papa cariin deh... tapi yang pinter ya..” katanya lagi, yang kujawab dengan memeluk dan menciumnya mesra .. hal yang belakangan aku mulai jarang melakukannya
Kini berbalik, justru aku yang jadi ‘ingin’ tapi Lina malah menarik selimut dan merebahkan dirinya
Pagi harinya saat sarapan aku bertanya menegaskan “Ma... jadi kan papa cariin pemijatnya ?”
“Terserah papa sih... mama sih cuma ingin pegel2 ini hilang..” jawabannya yang santai membuatku makin penasaran
“ya udah.. hari ini kan Sabtu, nanti papa telp yangkung dan yangti dan anak anak biar nginep disana sama si mbok ya, lagian mereka sudah kangen dengan Ridwan dan Ani” jawabku menyebut nama anak anakku
Yangkung dan Yangti adalah orang tuaku, yang tinggal di belahan timur kota Bandung....
Dan rupanya istriku mengerti jalan pemikiranku, karena pemijat nya laki laki jangan sampai anak anak melihat ..................
Karena hari itu Sabtu, aku tidak ke kantor, sesungguhnya aku lumayan bingung, saat istriku mau dipijat oleh laki laki lain, justru aku tak punya referensi, dan bagaimanapun juga aku tak ingin sembarangan asal memanggil walau banyak bertebaran di media sosial, selain keamanan dan menjaga privasi, juga orang yang tak dikenal apakah cukup kompeten, bisa dipercaya dan tak berpenyakit.
Tiba-tiba aku teringat kepada salah satu client ku, yang pernah cerita kalau keponakannya pandai memijat, “dia sih belajar otodidak, yah lumayan kalau lagi pegal dan cape bisa kuminta tolong memijatku” katannya saat itu, dan aku juga pernah bertemu dengan pemuda itu, cukup tinggi, lumayan ganteng dan atletis...
Tanpa banyak pikir aku menghubungi clientku itu... dan setelah basa basi sedikit aku langsung bertanya “Mas... ponakan njenengan itu benar pandai memijat ?” tanyaku
“Ya lumayan lah.. memang siapa yang mau dipijat ?” tanyanya
“Ada keluarga yang nggak enak badan, tapi aku tak ada kenalan soal pijat memijat” jawabku sambil tertawa
“Coba saja hubungi, namanya Yogi, sebentar ku WA no HP nya” jawab clientku
Setelah basa basi sejenak dan sedikit menyingung soal pekerjaan aku menyudahi pembicaraan
“Siang.. dengan siapa ini ?” tulisan di WA ku muncul menjawab WA yang kukirimkan sesuai nomor yang diberikan Clientku
“Dengan Pak Rio disini..” jawabku membalas WA tersebut
“Ku telp saja ya.. “ tulisku lagi yang tak lama kemudia dijawab dengan “Ok”.......
“Yogi ya..” tanyaku setelah tersambung
“Ya Om... tadi juga Om Herman sudah bilang kalau Om Rio mau hubungi Yogi” jawabnya
“Iya ada yang mau kuminta tolong..” kataku lagi, “tapi kayaknya lebih enak kalau kita ketemu sambil ngopi deh kalau Yogi tak ada kesibukan” lanjutku.. yang beruntungnya disetujui oleh pemuda itu dan kami janjian siang itu di kedai kopi yang tak terlalu jauh dari tempatnya
“Ma... papa anter anak anak ya..” kataku pamit ke istriku
“Hati-hati............... dan kalian jangan nakal yan di tempat yangkung dan Yangti” pesan istriku kepada anak anak
Setelah mengantarkan anak anak ke rumah kakek nenek mereka, akupun meluncur ke kedai kopi untuk menemui Yogi ...
Tak lama aku menunggu, pemuda itu muncul, dan seperti yang kuduga, secara fisik pemuda itu cukup menarik, berusia 20 tahun lebih sedikit, kulitnya coklat cerah, cukup tinggi, atletis dan wajahnya menujukkan keramahan
“Siapa Om yang mau dipijat.?” Tanya Yogi setelah kami duduk dan sedikit basa basi
“Mmm... gini... Yogi pernah memijat perempuan nggak ?” tanyaku
“Wah............. satu satunya client Yogi ya Cuma Om Herman..., kan cuma belajar sekedarnya, lagian Om Herman kan mudah lelah..., jadi minta Yogi memijat kalau cape “ jawabnya tertawa
“Oh... nah kalau sekarang ada yang perlu bantuan dipijat Yogi bersedia ?, ga gratis lho.... tapi perempuan” kataku sambil tersenyum
“Wah... boleh aja sih..., hitung hitung nambah pengalaman.. asal jangan jam kuliah saja” jwabnya santai sambil meminum cafe latte pesanannya
“Malam ini ? bisa ?” tanyaku lagi
“Bisa sih Om... tapi yang mau dipijat siapa ? dan apa keluhannya ?” tanyanya
“Jaga rahasia ya... , termasuk ke Om Herman juga” jawabku
“memang siapa..?” tanyanya penasaran
“Istriku..” jawabku yang membuatnya menatapku dengan penuh keheranan
“Istri om Rio..?” tanyanya
“Iya ... , dia bilang badannya pegal semua.. nah mbok langganannya sedang pulkam..., terus minta dicariin yang bisa memijat” jawabku menjelaskan
“Ini orangnya” kataku sambil menunjukkan foto Lina di HP ku
“wow... cantik banget istri Om..” komentarnya memuji, yang kutanggapi dengan senyuman
Kami lalu mengobrol lebih jauh.. ternyata Yogi adalah anak dari sepupu Herman, clientku itu, orang tuanya tinggal di sebuah desa di jawa Tengah.. dan di Bandung ikut Herman bahkan kuliahnya juga dibiayai Herman, clientku itu
“Belum berani pacaran Om..., mau selesaikan kuliah dulu, kasihan Om Herman sudah mau bantu biayai tapi Yogi malah enak enakan” jawabnya ketika kutanya apakah sudah punya pacar
“Satu lagi” kataku sebelum kami berpisah
“istriku kalau dipijat itu selalu seluruh tubuh, jadi jangan canggung ya” pesanku yang di ‘iya’ kan oleh pemuda itu