Demi mencari nafkah, Agustinus tetap harus keluar dihari yang begitu panas.
Agustinus adalah salah satu mahasiswa di Desa Kebang Sari, dia lulus dari jurusan kedokteran, bekerja di rumah sakit di ibu kota di provinsinya. Mendjadi dokter adalah hal yang patunt dibanggakan. bahkan gaji yang diberikan juga sangat tinggi, begitu selesai pelatihan, gajinya sudah mencapai 12 hingga 14 juga. Hal ini berhasil membuat keluarga Agustinus menjadi keluarga paling mempesona di desa Kebang Sari.
Tidak bisa dibilang sampai membanggakan leluhur keluarga, tapi bisa dibilang hampir mencapai tingkat seperti itu. sayangnya berkah tersebut tidak berlangsung lama. pemuda berasal dari desa yang tidak memiliki latar belakang bagus ini memiliki sifat yang terus terang, tidak tahu kapan dia menyinggung orang-orang di rumah sakit.
Pernah sekali, Agustinus tidak sengaja menyaksikan adegan Direktur departemennya selingkuh bersama seroang perawat muda. Ujung-ujungnya Agustinus dipukuli dan perawat muda itu memfitnah Agustinus mencoba untuk memperkosanya, sampai Agustinus sama seklai tidak bisa membantah.
Masalah kotor di perkotaan sangat banyak. Ujung-ujungnya, Agustinus difitnah dan dijauhi oleh rekan kerja memutuskan untuk kembali ke desanya. Dengan keterampilan medis yang dia miliki, tambah paman keduanya yang memiliki sedikit kekuasaan di desa, Agustinus akhirnya membuka sebuah klinik kecil.
Klinik kecil itu baru dibuka tidak sampai sebulan. meskipun tidak begitu laris, agustinus tetap bersikap sangat aktif dan semangat. Disinilah kisah agustinus dimulai...